Beranda | Artikel
Mengawal Perkembangan Bahasa Anak
Kamis, 24 Agustus 2023

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Mengawal Perkembangan Bahasa Anak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 5 Safar 1445 H / 22 Agustus 2023 M.

Kajian Tentang Mengawal Perkembangan Bahasa Anak

Tingkat intelegensi seseorang bisa tercermin dari caranya bertutur kata. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mendampingi perkembangan bahasa anak-anak remaja, bagaimana mereka berbicara, memilih kata, intonasi, dan sebagainya.

Perkembangan bahasa pada usia remaja melibatkan kemampuan untuk mengungkapkan pendapat dan perasaan dengan lebih baik. Mereka seharusnya semakin mampu mengungkapkan pendapat dan perasaan, baik perasaan senang maupun susah. Anak remaja perlu dibimbing untuk mengungkapkan isi hati mereka dalam berbagai kondisi. Selain itu, kemampuan berbicara dan berkomunikasi dengan dirinya sendiri, selain berbicara dengan orang lain. Ini adalah kemampuan penting yang harus dimiliki anak remaja karena mereka tidak lagi berada dalam fase kanak-kanak.

Hal-hal berikut ini yang harus diperhatikan untuk mengawal perkembangan anak dalam bahasa:

Pertama, ajarkan anak untuk berbicara dan menyampaikan sesuatu dengan jelas dan lantang. Lantang di sini bukan berteriak-teriak, melainkan berbicara dengan kata-kata yang bisa dipahami dengan jelas. Beberapa orang memiliki kebiasaan berbicara yang membingungkan, membuat kita sulit memahaminya.

Oleh karena itu, kita perlu merangsang otak anak untuk merangkum informasi dengan efisien, sehingga bisa menyampaikan pesan dengan tepat dan efektif.

Kedua, jangan menyela atau motong ketika anak sedang berbicara. Kadang-kadang orang tua tidak memberikan kesempatan bagi anak untuk bicara. Ada waktunya anak itu kita persilahkan untuk bicara da kita mendengar. Hal ini untuk mengetahui apakah dia punya kemampuan berbicara dengan baik. Ada orang tua yang tidak memberikan kesempatan anaknya bicara sehingga anaknya tidak bisa bicara, atau ketika berbicara pun nanti akan kacau balau. Hal ini karena memang dia tidak pernah diberikan kesempatan untuk bicara.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bicara, memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengungkapkan pendapat. Nabi kadang-kadang berkomunikasi dan bertanya kepada anak-anak tentang pandangan mereka dan memancing mereka untuk bicara.

Ketiga, hendaknya orang tua lebih banyak diam dan mendengar daripada bicara. Kalaupun orang tua harus bicara, maka bicara yang memang efektif, artinya sedikit tapi penuh syarat dengan manfaat. Itu menunjukkan ketajaman intuisi ataupun pemahaman. Maka Nabi diistimewakan dengan Al-Jawami’u Al-Kalim (kata-kata yang singkat tapi mengandung makna yang sangat dalam). Ini tidak mudah.

Maka orang tua seiring dengan kematangan dirinya, seharusnya kemampuan untuk berbicara dengan makna yang dalam ini lebih tinggi. Maka ada kalanya orang tua itu lebih banyak diam, dan sekali berbicara, maka berbicaranya emas.

Keempat, jangan suka mencari-cari kesalahan ketika berbicara, namun hendaknya lebih kepada memberikan motivasi. Sehingga anak itu termotivasi untuk berbicara dengan baik.

Kelima, mengajari anak untuk beretika dalam berbicara. Misalnya jangan teriak-teriak, jangan dengan suara yang gaduh, jangan meninggikan intonasi suara tanpa ada kebutuhan.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53213-mengawal-perkembangan-bahasa-anak/